Bull Fighting episode 1

Bull Fighting Episode 1
Cerita ini berawal saat Yi Sheng Xue (Hebe), anak dari pemilik jalan 13 sedang berjalan-jalan sambil mengobarkan semangat dengan para bodyguardnya. Termasuk Jin Zi Cong (Lee Wei).

Mereka meneriakkan nama Dong Shang (east sun), yaitu tim basket kesayangan Sheng Xue yang akan bertanding nanti di lapangan basket jalan 13.

Setiap tahun Dong Shang akan berhadapan dengan Lanti. Bagi yang menang berhak untuk mendapatkan fasilitas lapangan basket 13 sepenuhnya untuk satu tahun. Dong Shang sudah menang 9 kali berturut-turut.

Sementara itu di tempat lain, Shen Ruo He sedang mengirimkan paket untuk seseorang. Dia bertarung dengan anak buah dari orang yang meminta paket. Bos dari anak buah itu sedikit kaget karena Shen Ruo He cakap dalam mengirimkan barang. "Talk Less Do More" lah.

Di tengah jalan Sheng Xue dan pengawalnya bertemu dengan Shen Ruo He yang pulang dari pengiriman barang, sebelumnya Shen Ruo He bercakap-cakap dengan ayahnya di telepon tentang pengiriman paket. Ruo He menjawab oke, dan sekarang dia akan bertanding basket.

Di pertemuan ini terjadilah kesalahpahaman, pengawal Sheng Xue apalagi Zi Chong membela nona mudanya mati-matian. Percekcokan yang terjadi dapat dihentikan Sheng Xue karena nona muda ini merasa mengenali Ruo He yang tak lain adalah anggota "TRIO Dong Shang". Segera saja Sheng Xue menuntut Ruo He harus menang di pertandingan kali ini. Ruo He hanya tersenyum dan mengatai Sheng Xue sebagai "Satu lagi fans Dong Shang yang bodoh". Zi Chong maju, dihentikan lagi oleh Sheng Xue. Akhrinya, Ruo He kembali melaju dengan mobilnya.

Ternyata, para pengawal Sheng Xue mengakui kalau dia sudah mengempesi ban mobil milik Ruo He karena tadi Ruo He ngajak ribut dengan Sheng Xue. Zi Chong yang mengetahui itu langsung meringis, bagaimana nanti kalau Ruo He tidak cepat sampai di pertandingan. Dong Shang pasti kalah dan Sheng Xue pasti sedih.

Ternyata, benar juga, ditengah perjalanan Ruo He menyadari ada yang aneh dengan mobilnya dan segera menyadari ban kempes itu. Karena tidak punya pilihan lain, dia terpaksa berlari, tanpa tahu kalau salah satu sepatunya terjatuh dari dalam tasnya (karena tasnya bolong)

Di rumah Sheng Xue, sudah disiapkan TV besar untuk menonton pertandingan. Ayah Xue sedikit marah karena terganggu. Tapi ayah Xue langsung tidak berkutik saat ibu Xue datang.

Di lapangan semua pemain, pendukung, dan segalanya telah siap. Cuma Ruo He saja yang belum datang. Jadi, mereka menunggu. Setelah beberapa lama, anggota Lanti tidak sabar menunggu lagi. Mereka mengumumkan kalau Ruo He tidak datang dalam beberapa menit lagi, mereka lah yang menang.

Detik terakhir, akhrinya Ruo He datang dan pertandingan segera dimulai. Saat berganti baju, Ruo He menyadari salah satu sepatunya tidak ada. Temannya meminjamkan sepatu yang lain meskipun agak kekecilan. Pertandingan dimulai. Hanya 6 poin untuk menang.

3 vs 3. Begitulah permainannya. Mulanya Ruo He memimpin, dengan gerak tipu cantik dia berhasil memasukkan 1 poin. Kemudian disusul satu poin lagi karena permainan dan kerja sama tim yang cantik. Technical time out.

Ruo He menyadari ada salah satu anggota Lanti yang hebat yaitu Roma. Pertandingan dimulai lagi, benar saja Roma beserta kawan-kawannya bisa mengejar bahkan mengungguli hingga 5 poin. Kurang 1 poin lagi. Ruo He yang merasa sedikit tidak nyaman karena sepatunya tetap semangat hingga akhrinya menyamakan kedudukan jadi 5-5.

Sementara itu, Sheng Xue dan pengawalnya bersorak gembira di rumah mereka.

1 poin terakhir mungkin menjadi milik Dong Shang, karena kegigihan dua teman Ruo He hingga terjatuh saat melakukan umpan ke Ruo He. Ruo He langsung menuju ring dan melakukan Dunk. Tapi tiba-tiba Roma menyikutnya (ini sah, karena bull fighting adalah permainan basket jalanan). Dan dari belakang Dunk Ruo He disambar oleh teman Roma dan men-Dunk lagi ke ring yang sama. Pertandingan dimenangkan Lanti. Segera saja, bendera Dong Shang yang ada di situ dilepas dan diganti dengan bendera Lanti. Pihak Dong Shang menerima dengan lapang dada.

Sementara itu, Sheng Xue yang tidak terima marah-marah dan memporak-porandakan barang. Dia mau membuat perhitungan terhadap Ruo He yang gagal dalam men-Dunk. Dia ditemani Zi Chong dan salah seorang pengawal pergi ke lapangan basket jalan 13. Disana dia bertemu Ruo He dan menantang Ruo He main.

Pertandingan dimulai, pertama Sheng Xue dapat bola dan segera memasukkannya dalam ring. Dia sangat percaya diri karena dulu dia selalu saja dapat memasukkannya. Tapi kali ini dia gagal. Ada apa? Tentu saja karena dulu ringnya dipegang oleh salah satu pengawalnya dan dimanipulasi. Intinya dia tak pernah main basket.

Ruo He yang mengetahui itu semakin mengolok bahkan teman-teman Ruo He juga mengolok-olok. Meskipun tidak terima Zi Chong tidak bisa berbuat apa-apa. Sheng Xue bukannya malu, malah bertambah sombong. Saat bola itu didapatnya lagi. Dia bersiap untuk men-Dunk. Tapi sayangnya, tubuhnya tidak sampai dan malah jatuh dengan posisi mengenaskan.

Akhirnya Ruo He kehabisan kesabaran, dia langsung mengambil dengan mudah bola yang akan dimasukkan Sheng Xue dan langsung mencetak satu angka. Satu angka lagi. Dan angka ketiga diraihnya dengan indah.Sheng Xue kehabisan kesabaran. Saat Ruo He akan men-Dunk, dia menahannya. Alhasil mereka berdua jatuh saling bertindahan.

Lepas dari momen itu, Sheng Xue masih tidak terima, tapi Ruo He tidak mau main lagi. Dia bilang "Kau harus menjadi murid Dong Shang dulu baru bisa menantangku".

Di rumah Sheng Xue marah-marah lagi. Barang-barang di kamaranya di lempar-lempar hingga menjadi seperti kapal pecah. Ayahnya datang mau memarahi. Tapi dicegah Zi Chong yang kelihatannya lebih sayang kepada Sheng Xue daripada hormat ke ayah Sheng Xue yang merupakan tuan besarnya (bos mafia).

Ayah Xue mengatakan kalau Xue harus masuk di sekolah tempat remaja wanita dididik karena dia akan menjadi pewaris tunggal. Setelah ayahnya pergi, Sheng Xue mengatakan ke Zi Chong kalau dia ingin sekolah di Dong Shang untuk menantang Ruo He sekali lagi.

~~~BERSAMBUNG~~~

thanks for reading